
Tak tahu harus mulai dari mana tuk mengawali semua ini. Yang ku tahu kita tidak butuh nyanyian merdu pelipur lara bagi kesedihan kita ataupun ocehan penghibur dari siapapun. Karena kita mempunyai sepasang kaki yg kokoh lagi kuat untuk sekedar terjatuh pada lubang jalan yang menghampar di depan kita. Jikalau sesekali kita terpaksa jatuh, itu smua bukan karena lemahnya kaki kita, tetapi karena lubang itu terlalu dalam untuk dapat digapai oleh kaki ini. Dan di sinilah saat kita butuh uluran tangan membantu kaki kita keluar dari lubang itu.
*****
Semua pernah terpeleset lalu terjatuh bahkan sampai terpuruk. Aku, kamu ataupun mereka. Tetapi waktu yang kita butuhkan berbeda-beda untuk segera bangun dari semua itu. Caranya pun berbeda-beda, tapi kita patut percaya bahwa smuanya itu adalah suatu kewajaran yg akan selalu menghadang langkah kaki kita ke depan. Terkadang kita terlalu picik melihat smua itu adalah hal yg tidak adil bagi kita. Namun bukankah itu smua adalah suatu tolak ukur sampai di mana kualitas diri kita yang sebenarnya. Memang sgalanya tidak akan terselesaikan dengan ribuan kata2 bijak dari seorang bijak yang bnyk kita jumpai di sekitar kita. Tetapi paling tidak, kita mampu mencontoh, meneladani lalu mengaplikasikan kebijakan-kebijakan dari orang-orang bijak itu ke dalam kehidupan kita.
*****
Aku tidak sedang menasehatimu dan menjadi sok di hadapanmu atau bahkan ingin menjadi pahlawan buat kamu. Karena aku pun juga sama sepertimu. Aku pernah dan mungkin sedang terjatuh. Bukankah cara yang dibutuhkan untuk bangun dan dapat berjalan kembali dari lubang-lubang itu berbeda-beda caranya? Dan kupikir tidak ada salahnya kita berbagi cara untuk bangun dan bangkit dari lubang itu.
*****
Teringat olehku suatu ilmu dari guruku tentang filosofi air. "Air berasal dari sumber mata air yg tentunya bersih, jernih lagi suci untuk wudlu. Air slalu mengalir dr tmpt yg tinggi ke tmpt yg lbh rendah dalam bentuk parit, selokan maupun sungai2. Air pun dalam 'perjalanannya' tdk lupa memberi manfaat bagi sekitarnya yaitu sebagai sumber kehidupan. Tapi dalam proses perjalanan aliran itu, air juga 'terjatuh' dlm kubangan2 yg kotor. Bercampur dgn kotoran2 manusia, hewan atau bahkan limbah2 sisa produksi pabrik ataupun rumah tangga. Hingga air itu pun terbuang, tersisihkan, terpinggirkan dan tidak suci lagi untuk berwudlu. Tapi air tidak pernah berputus asa tuk terus meneruskan perjalanan walaupun selalu akan jatuh ke kubangan-kubangan yang ada di setiap jengkal alirannya. Bukankah sudah jelas jika tujuan air mengalir adalah laut?! Laut, seperti kita ketahui kalau laut banyak sekali manfaat yg dpt kita peroleh dr laut. Ada garam yang melengkapi masakan ibu kita, ada ikan, cumi, kerang sebagai bahan makanan kita dll. Bahkan air laut pun suci untuk berwudlu. :)
*****
Jadi sudah sepantasnya kita mengalami fase seperti air yg masuk dalam kubangan kotor itu. Tapi semua tergantung kita tuk bisa segera bangun dan bangkit dari kubangan itu. Saat terjatuh dan terpuruk memang sakit rasanya. Jika ingin menangis, menangislah sampai puas! Jika ingin mengeluh, mengeluhlah sampai puas! Tetapi sesudah itu segeralah bangun dan bangkit, mulailah kembli berjalan meski tertatih, tatap ke depan jangan menoleh lagi ke lubang yang telah membuat kita terjatuh. Masih ada keindahan di depan sana yang sayang tuk dilewatkan hanya karena terus meratapi kesedihan dan keterpurukan kita!! SEMANGAT bro!!
Rabu, 31 Maret 2010
Surat Untuk Sahabatku
Dipostkan oleh Andrex Tohjaya di 23.59 0 komentar
Langganan:
Komentar (Atom)
