BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 31 Maret 2014

Nabok Nyilih Tangan



Tumindak ala kanthi kongkonan wong liya. Begitulah artinya dalam Bahasa Jawa. Kalau dalam Bahasa Indonesia artinya melakukan perbuatan yang buruk dengan cara menyuruh orang lain.

‘Perbuatan buruk..’ dari sini sebenarnya sudah dapat kita simpulkan bahwa perbuatan itu dampaknya pasti akan merugikan orang lain. Entah dengan niat ataupun tidak, sengaja ataupun tidak disengaja. Nah, perbuatan buruk bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa mulai dari sekedar berupa ejekan, cemoohan,fitnah sampai perbuatan yang bisa menyakiti fisik.

Entah ada berapa banyak orang semacam itu yang hidup di dunia ini? Tapi, mari kita teruskan kata dibelakangnya ‘dengan menyuruh orang lain’… waduh ternyata melakukannya harus dengan menyuruh orang lain? Kenapa tidak dilakukan sendiri? Takut? Takut apa? Takut nama baiknya jadi buruk di masyarakat? Ya namanya saja melakukan perbuatan buruk masa namanya tetap baik? Yang cerdas dikit dong, jangan seperti orang yang tidak pernah sekolah.

Kalau bukan itu sebabnya, apa? Takut? Takut berhadap-hadapan? Bukankah sesama  manusia itu sama derajatnya di mata Allah? Katakanlah dengan lantang, “Ini dadaku, mana dadamu?” Begitu kan enak dan terlihat seperti di film-film samurai itu.

Oke, sekarang apa latar belakang perbuatan buruk itu? Hingga meminjam tangan-tangan yang lain  untuk perbuatan buruk itu? Sakit hati? Sakit hati karena apa? Kalau bukan itu apa dong? Ngomong dan ngobrol  di teras rumah sambil ngopi kan malah menjadikan semakin akrab satu sama lain. Mungkin dengan secangkir kopi tadi mampu membatalkan niatan perbuatan buruk tadi.

Nah, kalau memang sakit hati penyebabnya coba sekarang masuk kedalam diri masing-masing. Siapa sesungguhnya yang salah? Siapa sesungguhnya yang rumongso salah? Orang Jawa yang bijak itu seharusnya bisa rumangsa bukan rumangsa bisa.

Oke, ketemu? Siapa? Tidak rumangsa juga? Wah,ternyata  intospeksi itu memang tidak semua orang bisa melakukannya ya. Jika introspeksi saja susah dilakukan, apalagi mau mengakui? Apalagi kalau egonya tinggi. Apalagi kalau termasuk orang terpandang? Hmm… yasudah kalau begitu.

Semua sudah terjadi. Jika memang itu yang diinginkan dan diniatkan, jalani saja sampai di mana jalan itu akan Nampak dan terasa mulus dilalui. Lihat dan tunggu saja. Setiap ada permulaan pasti akan ada akhirnya juga. Masa tidak tahu? Orang-orang sepuh selalu ngendiko ‘sopo nandur bakal ngunduh’. Dan ingat juga siapa-siapa saja yang dimakbulkan doanya oleh Allah SWT? Kalau tidak tahu saya kutipkan beberapa diantaranya ya :

1. Orang yang berada dalam kesusahan:-
“Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang menderita apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghapuskan kesusahan, serta menjadikan kamu pengganti menguasai bumi? Adakah sebarang Tuhan yang lain bersama-sama Allah S.W.T? Amat sedikit di antara kamu yang mengingati.” (an-Naml:62)

2. Anak soleh yang taat kepada Ibu Bapak :-
Diriwayatkan daripada Umar r.a, bahawa baginda pernah berkata mengenai Uwais bin ‘Amir: “Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda (maksudnya): “Akan datang kepada kamu Uwais bersama rombongan dari Yaman. Dia pernah ditimpa sopak lalu dia sembuh melainkan satu tempat sebesar wang satu dirham. Dia memiliki ibu yang sangat ditaatinya. Jika dia berdoa pasti  akan memakbulkan, jika boleh, kamu mintalah kepadanya agar didoakan bagi kamu.” (Riwayat Ahmad)

3. Orang yang di dholimi:-
Nabi Muhammad SAW bersabda kepada Muaz bin Jabal r.a ketika mengutusnya ke Yaman: “Takutilah kamu doa orang yang di dholimi karana tiadalah sesuatu penghalang antara doanya itu dengan Allah S.W.T.” (Riwayat al-Bukhari)

Nah, bukannya sok pinter agama. Di atas kan sudah dibilang hanya mengutip. Itu sama saja mengcopy paste. Bukan itu sebenarnya pointnya. Coba dilihat dan dibaca lagi. Kalau perbuatan buruk itu pasti akan menimbulkan kesusahan bukan? Kalau dibuat susah tentu saja termasuk di dholimi juga doong. Terus yang dibuat susah itu punya anak-anak sholeh/sholehah tidak? Kalau sudah masuk semua kategori di atas sebaiknya siap-siap saja Yang Punya hidup orang yang dibuat susah itu akan membalaskan semua perbuatan itu. Ting.

#Berikut tadi adalah obrolan santai antara semut dan nyamuk di dinding tembok yang sudah mulai kusam warnanya. Dan ilustrasi foto diambil dari mbah google saat istilah itu ramai diperbincangkan.

0 komentar: